Senin, 18 Februari 2013

Tukang Kebun Bajingan

Sebagai anak tunggal dari keluarga cukup berada, aku terkadang merasa
sangat kesepian di rumahku sendiri. Memang terdengar klasik, tapi
itulah yang aku rasakan. Umurku bulan depan 17 tahun, tinggiku 165 cm
berat 48 kg dengan rambut hitam lurus sebahu. Kulitku putih karena aku
berdarah Menado - Belanda, dan aku pernah terpilih sebagai Finalis
Cover Girl salah satu majalah remaja beken di Jakarta.

Kesepian yang aku rasakan sangat terasa pada saat aku kembali ke rumah
sepulang sekolah ataupun les. Papa sangat sibuk dengan pekerjaannya
sebagai Kepala Rumah Sakit swasta di Jakarta dan Mama aktif di
yayasan-yayasan dan lembaga-lembaga sosial lainnya. Hampir tiap hari
mereka pulang jam 9-10 malam dalam kondisi kelelahan sehingga tiada
waktu buatku untuk membagi cerita dan keceriaan sehari-hari dengan
mereka. Di rumah aku tinggal bersama Mbok Narsih, yang sudah tua,
dan Tarman tukang kebun sekaligus penjaga rumahku yang berumur kira-
kira 25 tahunan.

Kadang aku agak merasa ngeri dengan si Tarman karena beberapa kali
kepergok kalau dia sedang mengamati bentuk tubuhku dari belakang.
Memang kuakui kalau bodiku cukup proporsional didukung wajahku yang
cantik untuk seumuran ABG. Ukuran payudaraku tidak terlalu besar (34B)
tapi padat dan kencang, maklum aku sampai sekarang belum pernah
pacaran, jadi belum seorang pria pun kuijinkan menjamah milikku itu.

Kepada para pembaca Wiro, aku akan menceritakan pengalaman yang
membuatku trauma dan tidak akan kuceritakan kepada siapa pun (termasuk
Papa - Mama), kecuali kepada pembaca untuk mengurangi stressku. Hari
itu adalah hari Senin, dan aku tiba di rumah pukul 3 sore sepulang
dari sekolah. Aku merasa sangat penat karena tadi pagi ada mata
pelajaran Olah Raga...hhmmfffhh!!! Cape abisss...Pengen langsung
tidur.

Seperti biasa rumah dalam keadaan sepi, namun sayup-sayup aku dengar
seperti ada suara TV dinyalakan di ruang tengah. Rasa heran bercampur
penasaran berkecamuk di benakku, siapa yang lagi nonton TV siang- 2
bolong begini....Langsung saja aku menuju sumber suara tersebut.
Makin dekat makin jelas terdengar desahan dan erangan dari suara TV
itu...aku kaget juga...sinetron apaan nih dalam hatiku bertanya-
tanya....kok ada suara-2 aneh beginii...

Aku mengendap-endap mengintip dari belakang tembok ruang tengah dan
aku terkesiap setengah mati!!! Aku melihat adegan yang belom pernah
kulihat seumur hidup...di TV terlihat seorang wanita bule cantik dalam
kondisi bugil sedang dikelilingi oleh beberapa pria (telanjang pula!!)
dan mulut wanita itu penuh mengulum 'burung' pria negro yang besarnya,
ihh amit-amit deh!!

Keringat dingin mulai mengucur dari dahiku....disusul degup jantung
yang tidak keruan...tapi diluar itu, perasaan aneh menjalari
tubuhku....bulu kudukku merinding dan anehnya ada perasaan nikmat
terasa di selangkanganku...seperti berdenyut gitu...Aku terus
mengintip adegan film di TV itu (yang belakangan kutahu kalo itu filem
bokep) sambil bertanya-tanya siapa yang memutar film itu...Papa kah?
Ngga mungkin...dia pasti pulang malam...Mama? Lebih ngga mungkin
lagi!! Siapa ya???

Perhatianku terus tertuju pada adegan film itu sambil dipenuhi
pertanyaan siapa sih yang memutar filem ini...dari tempatku berdiri
aku melihat dengan jelas bagaimana si wanita itu mempermainkan alat
vital pria-pria itu sambil ia sendiri dimasuki dari anus dan
vaginanya....selangkanganku terasa membasah dan jantungku makin tak
keruan detaknya.

Sampai akhirnya satu persatu pria dalam adegan itu mengeluarkan cairan
putih kental yang banyak sekali membasahi muka, rambut, payudara,
perut, dan vagina wanita bule itu...Hffff....aku langsung sesak
nafas...sensasi yang kurasakan sukar dilukiskan dengan kata-
kata...pertama kali aku melihat bentuk penis dan sperma dari berbagai
pria...juga kulihat si wanita bule itu dengan sangat antusias menelan
dan menjilati setiap tetes sperma yang membasahi mukanya...

Namun yang membuatku makin tersedak adalah ketika kulihat bayangan di
cermin ternyata si Tarman yang sedang menonton film itu....dan dia
menonton sambil mempermainkan penisnya yang tegang penuh dengan bulu-
bulu di sekitar kemaluannya...Haaakk!!!! Aku semakin bergidik.
Untungnya (atau sialnya?) si Tarman keliatannya tidak sadar
keberadaanku...langsung saja aku lari ke kamarku...masa bodo si Tarman
akhirnya sadar atau enggak, abis kayaknya dia lagi asik sama
tontonannya (dan penisnya tentu!).

Eeeh ternyata si Tarman langsung sadar dan dia langsung mengejarku ke
arah kamar...Aku menjerit begitu tahu dia ada di belakangku (dalam
keadaan ngga pake celana lagi!!)..Jadi dia mengejarku sambil penisnya
berayun-ayun mengikuti langkah larinya ke arahku. Aku cepat meraih
handle pintu kamarku dan mencoba masuk...sialnya si Tarman bergerak
cukup cepat dia juga berhasil meraih daun pintu dan menahan dengan
kakinya sehingga aku tidak bisa menutup pintu kamarku!! Sambil
menjerit putus asa aku mencoba menahan pintu sehingga terjadi dorong
mendorong pintu kamarku...apa daya tenaga seorang tukang kebun
ternyata jauh lebih besar dari upayaku menutup pintu, sehingga aku
terjengkang ke belakang...dan si Tarman berdiri dengan gagahnya (tanpa
memakai sehelai celana pun) di hadapanku.

"Diam Non! Jangan coba berteriak!! Percuma, di rumah ini cuma ada si
nenek tua yang budeg itu!!" Aku masih mencoba menjerit sampai satu
tamparan keras mendarat di pipiku yang membuatku langsung berkunang-
kunang. Begitu aku membuka mata kulihat muka si Tarman begitu dekat
dengan wajahku sehingga napasnya yang bau rokok murahan itu tercium
menyesakkan hidungku. Sambil mencengkeram leherku dia berkata,

"Gue bunuh lo kalo coba teriak!" Kemudian tangannya yang kasar mulai
menyusup ke kemeja sekolahku dengan sekali sentak lepaslah kancing-2
kemeja itu sehingga nampaklah BH-ku yang berwarna jingga muda dan
belahan payudaraku. Kudengar napas si Tarman menderu deru dan matanya
merah nyalang menyapu ke payudara dan pahaku yang putih mulus.
Sekilas kulirik penisnya telah menegang memerah kehitaman dengan ujung
yang berkilat basah menempel di pahaku...ihhh..jijik sekali aku!!

"Gilee..ternyata dalemnya sama bagus dengan luarnya...gue isep
putting lo yaa..," katanya serak di telingaku.
"Jangann..jangann..tolongg", ibaku lemah. Sejurus kemudian kepalanya
telah tenggelam di payudaraku dan lidahnya menyapu bagian atas
payudaraku karena masih tertutup BH. Sekali sentak, lepaslah BH-ku
dan payudaraku tidak tertutup lagi...aku memejamkan mata sambil
menangis karena payudara yang aku jaga selama ini telah "diperawani"
oleh tukang kebun bajingan ini....dengan kasar dia meremas payudaraku
dan mulutnya tak henti-henti mengisap, mengulum, dan menggigit
putingku sehingga makin memerah....aku menggeliat antara ketakutan,
kesakitan, sekaligus nikmat yang becampur aduk menjadi satu.....
entah ilmu apa yang dipakai si Tarman sehingga saat itu aku merasa lemas
tak bertenaga sama sekali.

Badanku didorong ke lantai dan ditindih olehnya, Tarman juga
melucuti rokku dan tangannya menerobos masuk ke celana dalamku. Aku
terjingkat ketika jarinya menusuk klitorisku...
"Hhh...asikk banget ni anak...masih perawan lo ya?!" si Tarman
terus meracau sambil terus menjilati leherku, payudaraku, turun hingga
ke perut...

"Hentikan!" jeritku. Jeritanku menyadarkan si Tarman kalau
mungkin saja da orang yang mendengar kegaduhan ini.
"Diam!!" dia bangkit mengangkangi wajahku,
"Isep nih! Kalo nggak gue pukul kepala lo!" Aku ketakutan
setengah mati, melihat kegarangannya terlebih lagi menyaksikan penis
hitamnya mengacung di hadapanku.

"Cepet masukin ke mulut lo!!!" bentaknya menyentakku. Perlahan
aku masukkan penisnya ke mulutku...hampir aku muntah mencium bau
khas penis yang keluar dari ujungnya...Hueekkhh!!! Tiba-tiba,
"Iseppp yang kuattt...jangan cumaa dilomoh ajaaa!!
Yaa..gituuu...isepppsss teruussss", ceracau si bangsat itu. Dia
terus mengocok penisnya di mulutku...
"Sshhh...ahhh...enakkkkss...tenannn...terussssinnn sayanggg."

Sambil menggerakkan penisnya keluar masuk mulutku, tangannya
lincah menggerayangi payudaraku dan memilin-milin putingku...lama
kelamaan syaraf rangsangku tersentuh. Si Bangsat itu (sekarang kusebut dia
si Bangsat saja) menarik penisnya dari mulutku (ahh syukur deh
selesailah penderitaanku) tapi dia langsung menggelosor ke arah vaginaku....

"Aaawww....jangan" teriakku kaget setengah mati....dia memegang
kedua pahaku sambil mulai menjilati vaginaku yang sudah agak basah...
"He..heh..hehe...ternyata kamu terangsang juga ya!?"
ledeknya menjijikkan. Sluurrpp...sluurpp..sshhrrpp...bunyi lidahnya
diantara vaginaku. Terus terang saja rasanya ngga pernah aku alami
sebelumnya, kenikmatan yang kualami dengan sapuan lidah si Bangsat ini benar-
benar membuatku melayang... "Ahhh...sudahh...ahhha....oooww...uuuuu," aku mulai meracau
ngga keruan. Antara sadar dan tidak, aku berusaha sekuat tenaga untuk tidak menikmatinya,

"Masak aku kalah dengan si Bajingan ini," kataku dalam hati.
"Enak banget rasa memek lo!" celetuk si Bajingan. Lidahnya tak
henti menyapu ke labia minora dan labia mayoraku...
"Aahh...aahhkkss....aaaaahhkkkkk!!!" akhirnya pertahananku
bobol...Aku orgasme!!! Gilaaa kataku dalam hati...
"He..he..he..gimana enak?" seringai si Bajingan dengan mulut
yang belepotan cairan kewanitaanku. Sekarang si Bajingan itu
berdiri sedangkan aku tergeletak lemas tak berdaya.

"Sekarang giliran gue yang harus klimaks...gue mau ngecretin
mulut lo!" kata si Bajingan. Dia mendekati aku dan,
"Buka mulut lo!!" sambil menjambak rambutpanjangku...
tanpa sepersetujuanku dia masukkan lagi penisnya ke mulutku.
"Ahhh....ayooo...isepp...pegang dan kocokin sambil elo
emut!" perintahnya seperti raja. Dengan lemah aku isap penisnya
sambil mengocok penisnya. Aku mulai berpikir, daripada si Bajingan
ini merusak keperawananku, lebih baik aku bikin dia puas tanpa
penisnya harus merusak selaput daraku. Sambil berpikir begitu, aku
jadi bersemangat mengulum penisnya dan menjilati kepala penisnya,

"Naaahh...gituuuu dong cah ayu sayangku... maniskuuwww.....
aduuuh.. duuu.. duhh... enakkksss... ujungnya sayang...jilat ujungnyaaa",
aku menuruti perintahnya dengan harapan si Bajingan ini cepat-
cepat ejakulasi. Harapanku mulai membayang, ketika gerakan pantatnya
makin cepat dan tangannya menjambaki rambut indahku, sambil sesekali
menahan kepalaku...aku jadi lebih termotivasi karenanya...kupercepat
gerakan mulutku... Tiba-tiba,

"Aaahhkkk....gue mo keluar...gue mo keluar," si Bajingan
kelabakan dan... cret.. cret.. crettt.. crett.. crettt.. lima kali semprotan
air mani kurasakan menerpa langit-langit mulutku dan langsung meluncur
ke tenggorokan... ehhekk.. hekkk!! Aku tersedak tapi kepalaku
ditahan oleh tangannya sehingga aku harus menelan air mani Bajingan
ini. Terasa agak asin dan kenyel seperti agar-agar... hikkk!

"Aaaaaahhh....aahh," lenguhan panjang si Bajingan
menandakan kenikmatan yang tiada tara menerpa tubuhnya.
"Ayo jilat!!! Abisin sisa pejuh gue!!" bentaknya lagi...terpaksa
aku menjilati sisa-sisa sperma di kepala penisnya...
"Abisin jangan sampe sisa!" Aku menelan semuanya sampe penis
si Bajingan itu betul-betul bersih seperti abis dimandiin... aneh
aku baru tau ternyata setelah dia ejakulasi ukuran penisnya
menyusut drastis jadi hanya sebesar ibu jari... hihihi... bentuknya malah lucu..

Setelah menunaikan hajatnya, si Bajingan buru-buru memakai
celananya dan bergegas keluar kamarku. Begitu dia keluar aku langsung
mengunci kamar dan termangu di kamar tanpa sehelai benang pun dan sisa
aroma sperma yang masih memenuhi kamarku yang berantakan akibat
pergulatan tadi. Ternyata hari berikutnya, si Bajingan itu sudah hengkang dari
rumahku untungnya tidak ada barang-2 berharga yang dibawanya. Hanya
orangtuaku kebingungan dan sempat melaporkan ke polisi karena takut ada
motif pencurian. Mereka tidak tahu, dan tidak akan pernah tahu kalau
si Bajingan itu telah merampas "harta" anak perempuan mereka
satu-satunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar