Cerita Seks kali
ini menceritakan tentang seorang pembantu yang menjadi budak nafsu seks
anak majikannya. Namaku sebut saja ningsih (18) aku seorang pembantu
rumah tangga di sebuah keluarga kaya raya di jakarta. Aku tidak begitu
cantik tapi manis, tubuhku tidak begitu tinggi tapi lumayan seksi.
Karena kemanisan dan keseksianku membuat anak majikanku menjadi nafsu
ketika melihatku. Bekerja menjadi pembantu terpaksa aku lalukan karena
aku hanya lulusan SMP dan aku butuh uang untuk membantu ekonomi
keluargaku di kampung.
Terus terang aku senang bekerja sebagai pembantu di keluarga Nyonya
Rini ini. Majikanku penyabar memberi gaji bulanan yang cukup dan
memperlakukanku dengan baik. Suami majikanku seorang pengusaha
sementara Nyonya Rini seorang dosen. Cerita bugil yang
kulakukan dengan anak Nyonya Rini merupakan kejadian yang tak pernah
kuduga sebelumnya, karena tidak mungkin seorang anak orang kaya meniduri
pembantu macam aku ini.
Cerita yang akan aku kisahkan ini bermula saat putra tunggal
majikanku, Mas Rafy 22th, pulang karena liburan dari kuliahnya di
Australia. Saat aku baru menjadi pembantu mas Rafy sudah kuliah di
Australia sehingga baru saat dia pulang liburan inilah aku bertemu
dengannya.
Putra majikanku itu ternyata juga ramah seperti ke dua orang tuanya,
Dia juga tampan dan tubuhnya atletis. Hanya beberapa hari setelah
bertemu aku sudah akrab denganya. Aku ngak menyangka kalau akau akan
terlibat kisah asmara denganya.
Ceritanya pagi itu aku di panggil oleh Putra majikanku itu. Sampai
di kamarnya aku kaget banget karena waktu itu mas Rafy sedang nonton
Film Dewasa. Aku kikuk banget tapi Mas Rafy santai sekali, sama sekali
tidak malu meski ketahuan sedang nonton Film begituan. Aku jadi
menundukkan kepala karena malu. “Mas rafy memanggil saya ada apa”
tanyaku dengan gugup sambil berusaha untuk tidak melihat tontonan panas
di TV 21 inci yang sedang di tonton oleh putra majikanku itu. “Iya
tolong..rapikan tempat tidurku dan mejaku, aku mau mandi dulu.” Katanya
setelah bangkit dari tempat tidurnya. Ia lalu menepuk bahuku dan pergi
dengan santainya ke kamar mandi tanpa mematikan pesawat TV nya yang
masih menayangkan film panas dari VCD.
Setelah Mas Rafy pergi ke kamar mandinya aku lalu merapikan tempat
tidurnya yang berantakan. Adegan panas yang ada di TV bisa aku lihat
dengan jelas menampilkan adegan sepasang pria dan wanita bule yang
sedang berhubungan intim di atas ranjang. Saat itu tubuhku panas dingin
menyaksikannya. Setelah ranjang mas Rafy selesai aku rapikan, tanpa
sadar aku duduk di tepi ranjang dan justru menonton film dewasa yang
baru pertama kalinya aku saksikan itu, sampai lupa untuk merapikan meja
Mas Rafy yang berserakan dengan buku dan majalah.
Adegan film panas itu membuat tubuhku panas dingin dan tanpa sadar
aku lupa diri, tanpa sadar aku meremas-remas buah dadaku dengan tangan
kiri sementara tangan kananku merabai selangkanganku sendiri. Kegiatan
nonton dan merangsang diri sendiri itu tanpa sadar kulakukan beberapa
menit hingga aku tidak tahu kalau mas rafy sudah selesai mandi.
Tiba-tiba saja Ia sudah duduk di sampingku dengan tubuh setengah
telanjang karena hanya handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya.
“Bagus ya filmnya..” katanya tiba-tiba yang membuat kaget setengah
mati. Aku jadi malu sendiri. Aku tundukan kepalaku, tubuhku panas
dingin dan wajahku waktu itu pasti merah karena malu dan juga karena
adegan film itu membuatku terangsang sekali. “Maaf mas, mejanya belum
di rapikan..” kataku seraya bangkit dan hendak merapikan mejanya. “Ngak
usah, nanti saja…Filmnya khan belum selesai. tanggung temani aku
nonton ya” kata nya sambil memegangi tanganku.
Bagai kerbau di congok hidungnya aku menurut saja dan kembali duduk
di tepi ranjang, saat itu aku salah tingkah, kikut dan tubuhku serasa
panas dingin. Saat itu adegan film menampilkan adegan oral seks yang
dilakukan si wanita pada pasangan prianya. Adegan film panas di tambah
dengan mas rafy yang duduk di sampingku tengah santai menonton dengan
tubuh atletis yang hanya di tutupi handuk membuatku begitu terangsang.
Lalu putra majikanku itu mendekatkan tubuhnya hingga mepet dengan
tubuhku. Dia lalu meraih daguku dan mendekatkan bibirnya ke bibirku.
“Ningsih kamu cantik sekali” katanya dengan lembut. saat itu aku tidak
tahu harus bagaimana. Pikiranku kacau, seharusnya aku segera berlari
keluar dari kamarnya untuk menghindari hal-hal buruk yang akan terjadi.
tapi aku hanya bisa diam dan tubuhku terasa kaku. Akhirnya bibirku di
kecup dan di kulum oleh Mas Rafy.
Mungkin karena aku sudah terangsang gara-gara nonoton Blue film
tadi, aku jadi pasrah dan diam saja waktu tubuhku direbahkannya dan
ciumannya sudah pindah ke leherku. “Ohh..mas..” desahku tanpa sadar
waktu tangan putra majikanku itu mengusap pangkal pahaku dengan
rangsangan yang hebat. Tanpa aku sadari mas rafy telah melucuti
pakaianku. Setelah Bh-ku di lepasnya dia lalu menciumi dan mengulum
lembut puting susuku. Aku mendesah dan makin terangsang karena hal itu
belum pernah aku rasakan sebelumnya.
Aku mendesad dan mengeliat keenakan saat bibir dan lidah nya menyapu
permukaan buah dadaku yang berukuran bra 36B itu. Apalagi saat puting
susuku disedot dan di kenyotnya dengan penuh nafsu. Waktu itu aku sudah
tidak bisa berpikir sehat yang ada dalam pikiranku adalah aku ingin
mersakan kenikmatan. Aku jadi berani lalu menarik handuk yang melilit
tubuh Mas Rafy hingga terlepas, aku terkejut melihat ukuran alat vital
putra majikanku itu yang begitu besar dan telah berdiri tegak denga
gagahnya.
Dia lalu melolosi cenana dalamku dan mengarahkan alat vitalnya di ke
arah kewanitaanku. saat ujung senjatanya yang digeser-geserkan di
bibir kewaiitaanku aku jadi terangsang hebat. Tapi tiba-tiba aku
merasakan sakit saat liang kewanitaanku di terobos oleh kejantanan mas
Rafy. Aku merintih dan menjerit kecil saat mas Rafy menarik dan
mendorong kepunyaanya itu. “Aduh Mas.., sakit” rintihku. “Ngak
apa-apa..nanti sebentar juga hilang sakitnya.” bisiknya di telingaku
dengan maja melem-melek merasakan nikmat.
Benar juga katanya, lama lama rasa sakit dan perih dikewanitaanku
berangsur-angsur hilang dan kini hanya rasa nikmat yang kurasakan.
“Aaaaahhh…ohhhh” desahku sambil mulai mengoyangkan pinggulku untuk
mengimbangi gerakan Mas Rafy.
Saat itu aku tak peduli dan tak memikirkan sama sekali bahwa aku
telah kehilangan keperawananku. yang aku inginkan adalah kenikmatan
yang semakin nikmat karena mau mencapai puncak. Mas rafy terus
menyetubuhiku sambil bibirnya menngulum-ngulum bibirku. Akupun kini
membalas lumatan bibirnya dan permainan lidahnya di dalam mulutku
sambil sesekali terus mendesis dan merintih karena sodokan-sodokan
kejantanannya di kewanitaanku.
Beberapa menit kemudian seluruh persendian tubuhku serasa menegang.
“Ohhh..Mas..Terus mas” desisku tanpa sadar. Putra majikanku itupun
makin bernafsu dan menyetubuhiku dengan lebih beringas dan makin cepat
gerakannya, sampai akhirnya “Aaaahhhhhh….” dengan lenguhan panjang aku
mencapai puncak kenikmatan
Tahu kalau aku telah mencapai puncak, lalu Dia mencabut senjatanya
dari liang vaginaku. Kulihat ada percikan darah di batang kemaluannya.
Dia lalu memintaku untuk melakukan oral seks seperti yang tadi aku
tonton di blue film. Aneh, Aku sama sekali tidak menolakknya dan justru
ingin melakukannya. Lalu mas Rafy merebahkan tubuhnya dengan punggung
bersandar di tumpukan bantal. Sementara aku duduk bersimpuh di atara
kedua kakinya. Ukuran alat vitalnya yang besar dan panjang itu rupanya
membuatku jadi sangat bernafsu. Aku tidak menyangka kalau aku yang
gadis dusun ini memiliki nafsu seks yang tinggio yang sebelumnya tidak
aku sadari.
Lalu aku mempraktekkan apa yang tadi aku tonton di Blue film. Ujung
Rudal Mas Rafy mulai aku cium dan aku jilati lalu aku masukan ke dalam
mulutku dan aku kocok. Majikan mudaku itu mengerang dan mengeliat
merasakan nikmat. “Terus Ning..ohh..ohhh” desahnya. Aku juga di minta
untuk menjilati bagian bawah kemaluannya dan buah zakarnya sedangkan
tangganku mengocok batang kemaluannya.
Setelah puas dengan permainan oral seks-ku, aku di minta duduk
diatas senjatanya. Permainanpun dilanjutkan dimana aku berada di atas.
Kemuadian aku bergoyang naik turun sementara putra majikanku itu
mendekap pantatku dan sesekali mendorongkan pantatnya ke atas
mengimbangi goyanganku. Rintihan dan desahanku bersahutan dengan
lenguhan mas rafy yang tengah berpacu menuju puncak.
Beberapa saat kemudian aku sepertinya akan kembali mencapai puncak
dan sepertinya Mas rafy juga. Ia lebih agresif mendorongkan senjatanya
ke atas. Tak berapa lama aku kembali menegang dan mencapai puncak lalu
di susul dengan teriakan mas rafy yang juga mencapai puncak.
“Ohhh..ohhh..Ningsih aku keluar sayang..ohhh..ahhh” teriaknya sambil
menancapkan pelornya dalam dalam ke liang vaginaku yang masih
mendudukinya. Air mani hangat menyembur membasahi bagian dalam
kewanitaanku.
Dengan tubuh kelelahan dan lunglai seolah tak bertulang, aku
terkulai diatas dada putra majikanku yang berbulu dan berkeringat itu.
aku memeluknya erat seolah tidak mau kehilangan saat-saat yang penuh
kenikmatan itu. sama sekali tidak ada penyesalan meski aku baru saja
kehilangan keperawananku.
Setelah kejadian pagi itu kami masih sering melakukan hubungan intim
yang terlarang itu selama mas rafy belum kembali ke Australia untuk
melanjutkan kuliahnya. Beruntung aku tidak sampai hamil oleh kejadian
ini, mungkin belum tapi semoga saja memang tidak. Sekarang liburan mas
rafy sudah selesai sehingga dia kembali melajutkan kuliahnya di
australia. aku benar-benar kesepian dan ketagihan dengan permainan
seksnya. Harapanku mas rafy tidak melupakan aku meski aku tidak terlalu
berharap Ia akan menikahiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar